Kita lahir tidak punya apa-apa, bahkan sehelai kain untuk menutupi tubuh kita. Begitu juga ketika mati, kita tidak punya apa apa kecuali seutas kain belacu (putih) untuk menutupi tubuh kita. Apa yang harus kita banggakan semua harta benda. Semuanya pada hakikatnya adalah karena Allah. Terlalu bodoh ketika kita mengagungkan harta benda sebagai sesuatu yang menjadi segala-galanya dalam hidup ini.


Friday, 7 July 2017
Aku Tak Punya Apa Apa
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih. Segala puji bagi Allah S.W.T. Tuhan yg mencipta segala kejadian. Selawat dan salam keatas Junjungan Besar Nabi Muhammad S.A.W. serta keluarga dan sahabatnya sekalian
Daripada Abu Darda’ RA bahawa dia mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda yang maksudnya : “Tidaklah berdoa seorang muslim terhadap saudaranya secara ghaib (tanpa diketahui oleh saudaranya itu) melainkan akan berkatalah para malaikat, engkau juga beroleh yang seumpama dengannya.” (Riwayat Muslim).
Kekosongan
Aku tak punya apa apa!
Aduhai …..
Memang aku tak punya apa apa. Apa saja dalam hidup ini. Kekosongan sering merengkuh kehidupan ini. Bukan aku menyesal. Tidak sedikit pun hati ini mengeluh apabila aku ditinggalkan sesiapa saja. Ibu ku, ayah ku atau sesiapa saja yang ku sayangi didunia ini yang amat aku dambakan kasih sayangnya.
Aku memang telah terbiasa keseorangan. Mungkin aku akan keseorangan dimasa mendatang. Malah aku rasa manusia yang biasa dengan kesunyian dan keseorangan ini punya kekuatan untuk meneruskan kehidupan yang bermakna!
Apakah orang orang yang menyayangi kita dan sering bersama kita dan disekeliling kita dapat mengisi kekosongan jiwa ini?
Ketika waktu memisahkan kita dari insan disekeliling kita dan sang sunyi sedang mengisi ruang batin kita dan hari hari yang kita lalui sebagai pelajar yang sentiasa sibuk dan stress dengan assingnment dan tugasan yang tak pernah habis hingga saban hari saban waktu kita lalui waktu yang rutin. Kita tidak tersedar bahawa kita menyembunyikan jiwa yang kosong.
Bersama teman teman kita bahagia sebentar. Bersama halakat dan usrah kita terasa, terisi jiwa dan iman dan ketenangan. Namun itu semua itu bersifat sementara. Ada saatnya kita terasa sayu. Sunyi dan terasa kehilangan!
Kenapa jiwa kita begini? Apakah kita kehilangan sesuatu?
Terkadang kita menangis sendirian.
Tidak tahu apa yang kita tangiskan.
Semua jauh dari kita. Yang dulunya amat dekat!
Ibu ayah, saudara dan teman teman dahulu yang kita pernah bersamanya!
Tidak bersama kita ini saat ini.
Kita rasa terpisah. Kita rasa kita terhukum!
Ada antara kita punya teman istimewa yang kita berjanji bersamanya disuatu hari nanti. Namun apakah itu pencarian hakiki kita dan dapat mengisi jiwa kosong kita tika ini? Mungkin dia juga akan meninggalkan kita pabila mendapat yang terbaik selain kita. Tiada jaminan semua itu. Apakah teman itu akan dapat memberi apa yang kita kehendaki dalam hidup ini? Seperti punya keluarga dakwah yang kita dambakan. Kasih sayang yang punya aura romantik yang kita citakan? Bolehkah kita yakin dengan semua itu?
Ini semua mengajar ku apabila aku ditinggalkan terpingga pingga oleh seseorang yang telah mencetuskan jiwa cinta untuk ku. Meninggalkan aku disebabkan asbab yang amat kecil!.. Waktu yang mengajakku memujuk kesudut kesendirian akhirnya semakin mengkelanakan aku untuk berjalan mengelilinginya.
Perjalanan kehidupan manusia ini yang begitu menarik bagiku, sentiasa mengajakku untuk merenungi lama dan menyadarkan ku kembali untuk menghayati hakikat perjalanan hidup ini.
Perjalanan hidup yang mencabar dan menghadapi berbagai jenis manusia akhirnya mengajak ku untuk mengoreksi diri supaya berhati hati..
Terkadang ada kebahagiaan dalam kekosongan ini. Dalam kesunyian ini. Biar pun adakala nya kita memerlukan seseorang disamping agar bertanya tentang kita. Agar dapat berbagi kasih dengan kita.
Namun …
Orang yang biasa dengan kesunyian dapat menilainya. Ada pun terkadang kita seolah olah mencari Tuhan yang hilang. Subhanallah... Bukan niat ku mengatakan Tuhan itu hilang tapi kita sebenarnya kehilangan Tuhan dicelah kesunyian ini.
Peristiwa peristiwa hidup yang yang ku lalui mengajak ku pada kesimpulan betapa ini adalah perjalanan misteri terkadang menghempas ku ketitik sepi dan aku seolah menghabiskan semangat ku walau suatu saat aku tergilakan untuk menjalani kehidupan dunia ini sebaiknya bersama seseorang yang telah memberiku cahaya kemudian hilang …..
Begitulah akhirnya manusia meninggalkan kita satu persatu dalam hidup ini.
Mungkin hari ini kita meninggalkan orang lain. Orang yang pernah mengharap dan menyayangi kita tapi esok pastinya akan berlaku sebaliknya.
Tidak kira apa suasananya.
Tidak kira.
Dalam bercinta.
Dalam berteman.
Dalam berkeluarga.
Semua akan meninggalkan kita. Satu persatu kesedihan merenggut kita. Kita akan kehilangan segala galanya.
Kita hidup diruangan hampa.
Akhirnya kekosongan dan kesunyian menyedarkan aku bahawa tubuh yang kumiliki ini juga akan meninggalkan jiwa ku tanpa payah aku menghalaunya atau meninggalkannya. Semua bahagiannya adalah untuk cacing dan untuk tanah kerana aku adalah sebahagiaan darinya. Masakan aku boleh sombong dengan bumi ini!..
Jiwaku sebenarnya bukan pemilik tubuh ini. Hanya pinjaman. Pinjaman dari bumi.
Ruhku?
Pastinya akan kembali pada penciptaNya.
Apa lagi yang tinggal dalam hidup ini?
Sebenarnya memang aku tak punya apa apa!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Silakan Beri Pandangan/Pendapat Anda Yang Baik Dan Bernas DiJadikan Pengajaran Imu Dan Pelajaran..